Beberapa waktu yang lalu teman-teman angkatanku menikah.
Senangnya bukan main diriku. Disuguhi dan diberikan sahabat-sahabat seperti
mereka yang tak pernah lagi bertemu sejak pertemuan terakhir kita pada
Khutbatul Wada 2014 silam. Ya, mungkin ada beberapa yang sudah bertemu
denganku, tetapi tidak semuanya.
Ah, banyak sekali yang ingin kusampaikan pada ceritaku kali
ini. hanya saja, sepertinya tidak cukup sehalaman atau dua halaman untuk
menggambarkan betapa menyenangkannya kalian. Betapa membahagiakannya kalian,
betapa berkesannya kalian dihidupku. Tulisan ini juga mungkin tidak cukup
menceritakan seluruh kisah dari kisah-kisah yang pernah kita lalui bersama. Tapi
setidaknya, ini jadi kenangan sedikit.
Kutulis celotehan ini dengan sedikit melankolis,ditemani
lagu-lagu galau dengan kondisi hati yang galau pula. Ah iya lah gimana engga melankolis coba, beberapa rekan kami sudah melangsungkan
pernikahan mereka beberapa waktu yang lalu dalam kurun waktu 4 tahun ini, dan
bahkan beberapa diantaranya sudah memiliki buah hati.
Dan, yang ditanyakan nih. Gimana nasib kita-kita ini yah, yang
belum punya jodoh sekaligus yang belum punya pasangan hmm “sindiran keras”. Tapi
ya sudah lah, lupakan soal ini, kita bahas yang lain saja oke? Setuju? Kalo setuju
jangan baper dan jangan mikir macem-macem soal si dia wkwk.
Beberapa hari lagi, satu diantara kita juga akan melangsungkan pernikahan. Tepanya Sabtu nanti, ia adalah sahabatku, teman
dekatku dikelas dulu, dan teman se-kamar dulu. Ah, pasti kamu sedang tidak
sabar ya menunggu hari H itu tiba. Sama, aku juga tidak sabar. Ingin seklai
melihatmu mengenakan gaun pengantin yang insya allah akan menjadi gaun pertama
dan terakhir yang dikenakan dihari yang sangat istimewa nanti. Ya semoga saja
ya, doaku selalu menyertaimu sayangku.
Tapi sebenernya aku tidak akan menceritakan hal ini, berapa orang
yang sudah menikah, siapa saja yang sudah menikah, dan bagaimana pula nasib kami-kami
yang jomblo ini. Tidak. Tapi, jauh dari itu, aku ingin kalian flashback ke masa
lalu sebentar saja. Ya jika tidak mau juga tidak apa-apa kok, terserah kamu
hehe.
Aku engga pernah nyangka bisa ada diposisi ini sekarang. Menjadi
bagian dari kalian itu menyenangkan, walaupun banyak harunya, banyak sedihnya,
banyak berantemnya, banyak marah-marahnya, banyak teriak-teriaknya, banyak gak
tau malunya, banyak sebelnya, banyak sayangnya, dan banyak cintanya.
Dua puluh bagiku bukan sekedar angkatan. Tapi jauh dari kata
itu, dua puluh bagiku mampu menjadi yang tak pernah hilang diingatan dan hati. Tentu
saja, bagaimana tidak? Walaupun aku hanya tiga tahun bareng kalian, tapi tidak
sedikitpun mengurangi rasa sayangku kekalian. Tidak sama sekali. Ah sial, aku
benar-benar rindu. Sungguh. Kalo kamu? Engga ya? Hmm yaudah gapapa kalo aku aja
yang rindu mah, gapapa, gapapa kok :(
Sudah lama rasanya tak lagi berkumpul, mengaji bersama,
mengantri bersama, makan bersama, bergadang bersama, nyuci bersama, dan
kegiatan-kegiatan yang sering kita lalui sama-sama. Mulai dari di hukum bareng,
ditampar sama buku bareng-bareng, digeplak ketua ISDI bareng, diteriakin Ta’lim,
digerebek Lughoh, dijeburin
bareng-bareng, UN bareng, tidur bareng, bolos bareng, mabal bareng, kabur
bareng, engga ke musholla bareng, tapi engga BAB bareng ya :(
Eh tapi engga bareng-bareng juga sih, soalnya kadang banyak
juga yang gamau diajak maksiat. Contohnya nih ya contohnya, ya ga semua
dilakukin bareng-bareng tapi ada beberapa yang gak mau juga diajak nakal bareng
wkwkw. Dengan alibi gamau dipandnag jelek tea niing wkwk. Hayoo ngaku siapa
yang kaya gitu? Kamu atau aku? Eh haha
Semua yang dilalui kita bareng bareng selalu melekat, tepatnya
pada hari ini, aku beneran baper hari ini, liat-liat foto kita bareng, foto
pake handycame yang diselundupkan diatas lemari, foto ketika salah satu rekan
kami dijenguk, foto ketika satu diantara kami datang keasrama dan membawa
hengpon jadul kamera B612 :(. Dan yang paling baper liat foto-foto teman-teman
kita satu persatu yang sudah menikah J.
Semuanya benar-benar terekam dalam
ingatan, satu persatu datang berseliweran huhu.
Orang-orang yang bahkan bukan satu kelas atau satu jurusan,
aku juga merindukan kalian sungguh. Kalian emang engga ya? Iya sih yang udah
sibuk masing-masing tuh. Tau kok tau :(. Tapi asal kalian tau aja ya, akutu
bersyukuurr banget punya kalian, yang awalnya ga pernah nyangka bisa bertahan
dipesantren selama 3 tahun dengan alasan yang engga masuk akal mungkin. Tapi
anehnya, kalian itu ya, ngangenin. serius aja!
Bersyukur juga sampai detik ini masih dikelilingi kalian
orang-orang baik, sholeh dan solehah. Mengingatkan dikala salah, merindukan
dikala gundah, menjadi obat penenang dikala gelisah, menjadi yang terbaik
diantara yang baik, aku memang jarang sekali menyapa kalian via sosial media
atau bahkan menelpon kalian satu-satau, tapi ketahuilah, kalian lebih dari
sahabat dan teman.
Sama kalian udah kaya sodara kandung sedarah. Lagi susah
minta tolongnya ke kalian, lagi sakit dimanjanya sama kalian, dijenguknya sama
kalian, lagi sedih dihiburnya sama kalian, lagi kesel ditenanginnya sama
kalian, lagi pengen nangis di redainnya sama kalian, lagi pengen jalan-jalan
diajak jalannya sama kalian. Kalo sedih juga dibahagiainnya sama kalian. Ah ga
tau lagi harus bilang apa kekalian.
Mungkin kata terimakasih juga engga cukup buat negbuktiin
rasa sayang aku kekalian. Intinya aku sayang kalian karena Allah kalo kata Baim
mah :(. Sebagiamanapun yang pernah aku lakuin kekalian , baik buruk atau baik,
harap dimaklumi. Mohon dimaafkan segala keburukanku selama ini, mohon lupakan
pula jika ada kebaikan yang pernah aku lakukan kekalian, sudah cukup jangan
diungkit ya.
Aku meminta maaf jika suatu hari nanti aku jarang lagi
menyapa kalian via medsos, menegur kalian via telfon dan banyak hal-hal lain
pula yang nantinya jarang aku lakukan. Doakan temanmu ini, jadikan aku juga
sahabatmu dan saudaramu, karena aku juga selalu menganggap kalian sahabat dan
saudaraku selamanya. Semoga kalian menjadi satu diantara orang yang nanti
menyelamatkan aku dan membawaku ke Syugra-Nya nanti.
Terimakasih banyak sudah membaca sampai habis, gausah
dihayati, nanti kaya Catur Hayati, atau Hayati Shulhiyah lagi hmm. Aku tidak
memaksa kalian memiliki rasa yang sama sepertiku, tapi aku hanya ingin kalian
tetap menjadi diri kalian dan menjadi apa adanya. Menjadi kalian yang senatiasa
menyenangkan dan menggembirakan, karena aku sangat suka, sungguh!
Selamat menjalani proses saudara saudariku, selamat menempuh
hidup baru bagi yang telah menikah, selamat pula melaksanakan tetek bengek
persidangan bagi yang melakukannya, selamat bekerja pula bagi yang sudah
bekerja, selamat menjadi ibu untuk yang punya anak, selamat pula berusaha bagi
yang sedang berusaha, selamat berproses dan menjadi baik, tetap demikian, tetap
sayang dan tetap ada. Terimakasih, salam hangat dari Bandung :).
Ditulis dengan penuh suka cita untuk duapuluhku bersama. Tetap
menjadi duapuluhku ya, tetap menjadi apa adanya. Pesanku, jangan lupakan
seluruh kenangan yang pernah kita laluin bareng, karena kamu tau? Kenangan-kenangan
itu membawa kita pada kata “Ternyata aku punya orang-orang yang juga
menyayangiku” lupakan yang jelek, inget aja yang baik-baiknya ya. Satu lagi,
jangan suudzon, doakan aku! sekian :).
Bandung, 10 July 2018