Selasa, 10 Juli 2018

Bersama Dua Puluh



Beberapa waktu yang lalu teman-teman angkatanku menikah. Senangnya bukan main diriku. Disuguhi dan diberikan sahabat-sahabat seperti mereka yang tak pernah lagi bertemu sejak pertemuan terakhir kita pada Khutbatul Wada 2014 silam. Ya, mungkin ada beberapa yang sudah bertemu denganku, tetapi tidak semuanya.

Ah, banyak sekali yang ingin kusampaikan pada ceritaku kali ini. hanya saja, sepertinya tidak cukup sehalaman atau dua halaman untuk menggambarkan betapa menyenangkannya kalian. Betapa membahagiakannya kalian, betapa berkesannya kalian dihidupku. Tulisan ini juga mungkin tidak cukup menceritakan seluruh kisah dari kisah-kisah yang pernah kita lalui bersama. Tapi setidaknya, ini jadi kenangan sedikit.

Kutulis celotehan ini dengan sedikit melankolis,ditemani lagu-lagu galau dengan kondisi hati yang galau pula. Ah  iya lah gimana engga melankolis  coba, beberapa rekan kami sudah melangsungkan pernikahan mereka beberapa waktu yang lalu dalam kurun waktu 4 tahun ini, dan bahkan beberapa diantaranya sudah memiliki buah hati.

Dan, yang ditanyakan nih. Gimana nasib kita-kita ini yah, yang belum punya jodoh sekaligus yang belum punya pasangan hmm “sindiran keras”. Tapi ya sudah lah, lupakan soal ini, kita bahas yang lain saja oke? Setuju? Kalo setuju jangan baper dan jangan mikir macem-macem soal si dia wkwk.

Beberapa hari lagi, satu diantara kita juga akan melangsungkan pernikahan. Tepanya Sabtu nanti, ia adalah sahabatku, teman dekatku dikelas dulu, dan teman se-kamar dulu. Ah, pasti kamu sedang tidak sabar ya menunggu hari H itu tiba. Sama, aku juga tidak sabar. Ingin seklai melihatmu mengenakan gaun pengantin yang insya allah akan menjadi gaun pertama dan terakhir yang dikenakan dihari yang sangat istimewa nanti. Ya semoga saja ya, doaku selalu menyertaimu sayangku.

Tapi sebenernya aku tidak akan menceritakan hal ini, berapa orang yang sudah menikah, siapa saja yang sudah menikah, dan bagaimana pula nasib kami-kami yang jomblo ini. Tidak. Tapi, jauh dari itu, aku ingin kalian flashback ke masa lalu sebentar saja. Ya jika tidak mau juga tidak apa-apa kok, terserah kamu hehe.

Aku engga pernah nyangka bisa ada diposisi ini sekarang. Menjadi bagian dari kalian itu menyenangkan, walaupun banyak harunya, banyak sedihnya, banyak berantemnya, banyak marah-marahnya, banyak teriak-teriaknya, banyak gak tau malunya, banyak sebelnya, banyak sayangnya, dan banyak cintanya.

Dua puluh bagiku bukan sekedar angkatan. Tapi jauh dari kata itu, dua puluh bagiku mampu menjadi yang tak pernah hilang diingatan dan hati. Tentu saja, bagaimana tidak? Walaupun aku hanya tiga tahun bareng kalian, tapi tidak sedikitpun mengurangi rasa sayangku kekalian. Tidak sama sekali. Ah sial, aku benar-benar rindu. Sungguh. Kalo kamu? Engga ya? Hmm yaudah gapapa kalo aku aja yang rindu mah, gapapa, gapapa kok :(

Sudah lama rasanya tak lagi berkumpul, mengaji bersama, mengantri bersama, makan bersama, bergadang bersama, nyuci bersama, dan kegiatan-kegiatan yang sering kita lalui sama-sama. Mulai dari di hukum bareng, ditampar sama buku bareng-bareng, digeplak ketua ISDI bareng, diteriakin Ta’lim,  digerebek Lughoh, dijeburin bareng-bareng, UN bareng, tidur bareng, bolos bareng, mabal bareng, kabur bareng, engga ke musholla bareng, tapi engga BAB bareng ya :(

Eh tapi engga bareng-bareng juga sih, soalnya kadang banyak juga yang gamau diajak maksiat. Contohnya nih ya contohnya, ya ga semua dilakukin bareng-bareng tapi ada beberapa yang gak mau juga diajak nakal bareng wkwkw. Dengan alibi gamau dipandnag jelek tea niing wkwk. Hayoo ngaku siapa yang kaya gitu? Kamu atau aku? Eh haha

Semua yang dilalui kita bareng bareng selalu melekat, tepatnya pada hari ini, aku beneran baper hari ini, liat-liat foto kita bareng, foto pake handycame yang diselundupkan diatas lemari, foto ketika salah satu rekan kami dijenguk, foto ketika satu diantara kami datang keasrama dan membawa hengpon jadul kamera B612 :(. Dan yang paling baper liat foto-foto teman-teman kita satu persatu yang sudah menikah J.  Semuanya benar-benar terekam dalam ingatan, satu persatu datang berseliweran huhu.

Orang-orang yang bahkan bukan satu kelas atau satu jurusan, aku juga merindukan kalian sungguh. Kalian emang engga ya? Iya sih yang udah sibuk masing-masing tuh. Tau kok tau :(. Tapi asal kalian tau aja ya, akutu bersyukuurr banget punya kalian, yang awalnya ga pernah nyangka bisa bertahan dipesantren selama 3 tahun dengan alasan yang engga masuk akal mungkin. Tapi anehnya, kalian itu ya, ngangenin. serius aja!

Bersyukur juga sampai detik ini masih dikelilingi kalian orang-orang baik, sholeh dan solehah. Mengingatkan dikala salah, merindukan dikala gundah, menjadi obat penenang dikala gelisah, menjadi yang terbaik diantara yang baik, aku memang jarang sekali menyapa kalian via sosial media atau bahkan menelpon kalian satu-satau, tapi ketahuilah, kalian lebih dari sahabat dan teman.

Sama kalian udah kaya sodara kandung sedarah. Lagi susah minta tolongnya ke kalian, lagi sakit dimanjanya sama kalian, dijenguknya sama kalian, lagi sedih dihiburnya sama kalian, lagi kesel ditenanginnya sama kalian, lagi pengen nangis di redainnya sama kalian, lagi pengen jalan-jalan diajak jalannya sama kalian. Kalo sedih juga dibahagiainnya sama kalian. Ah ga tau lagi harus bilang apa kekalian.

Mungkin kata terimakasih juga engga cukup buat negbuktiin rasa sayang aku kekalian. Intinya aku sayang kalian karena Allah kalo kata Baim mah :(. Sebagiamanapun yang pernah aku lakuin kekalian , baik buruk atau baik, harap dimaklumi. Mohon dimaafkan segala keburukanku selama ini, mohon lupakan pula jika ada kebaikan yang pernah aku lakukan kekalian, sudah cukup jangan diungkit ya.

Aku meminta maaf jika suatu hari nanti aku jarang lagi menyapa kalian via medsos, menegur kalian via telfon dan banyak hal-hal lain pula yang nantinya jarang aku lakukan. Doakan temanmu ini, jadikan aku juga sahabatmu dan saudaramu, karena aku juga selalu menganggap kalian sahabat dan saudaraku selamanya. Semoga kalian menjadi satu diantara orang yang nanti menyelamatkan aku dan membawaku ke Syugra-Nya nanti.

Terimakasih banyak sudah membaca sampai habis, gausah dihayati, nanti kaya Catur Hayati, atau Hayati Shulhiyah lagi hmm. Aku tidak memaksa kalian memiliki rasa yang sama sepertiku, tapi aku hanya ingin kalian tetap menjadi diri kalian dan menjadi apa adanya. Menjadi kalian yang senatiasa menyenangkan dan menggembirakan, karena aku sangat suka, sungguh!

Selamat menjalani proses saudara saudariku, selamat menempuh hidup baru bagi yang telah menikah, selamat pula melaksanakan tetek bengek persidangan bagi yang melakukannya, selamat bekerja pula bagi yang sudah bekerja, selamat menjadi ibu untuk yang punya anak, selamat pula berusaha bagi yang sedang berusaha, selamat berproses dan menjadi baik, tetap demikian, tetap sayang dan tetap ada. Terimakasih, salam hangat dari Bandung :).

Ditulis dengan penuh suka cita untuk duapuluhku bersama. Tetap menjadi duapuluhku ya, tetap menjadi apa adanya. Pesanku, jangan lupakan seluruh kenangan yang pernah kita laluin bareng, karena kamu tau? Kenangan-kenangan itu membawa kita pada kata “Ternyata aku punya orang-orang yang juga menyayangiku” lupakan yang jelek, inget aja yang baik-baiknya ya. Satu lagi, jangan suudzon, doakan aku! sekian :).

Bandung, 10 July 2018

2 komentar:

  1. Ahhh hanot syedihh, jadi inget si jeruk nipis diatas ranjang wkwkwk😂

    BalasHapus
  2. Loh... sabtu ada yg nikah juga ? Siapa ??? Ko aku gatau siii.. :(((

    BalasHapus

Kuliah pusing, kerja pusing, pengen nikah aja. Eh, pas nikah pusing juga, pengen nikah lagi?

Banyak anak-anak muda zaman sekarang yang menganggap bahwa pernikahan adalah salah satu solusi tepat dan cepat untuk menyelesaikan sebu...