Hipnotis di daerah Bandung dan Jawa Barat memang sudah cukup marak dan
ramai diperbincangkan dikalangan masyarakat, Tety Haryatati selaku Komandon
Polisi di Kepolisian daerah Jawa Barat
bidang Humas Polda Jabar menjelaskan “untuk persentasi sendiri sudah
banyak, sekitar 4% dari tindak kejahatn penipuan, karena memang tindak
kejahatan ini termasuk kedalam penipuan” ucapnya ramah saat ditemui di ruang kerjanya.
Tindak kejahatan hionotis itu adalah
tindak kejahatan yang mengambil keuntungan dari orang lain. kejahatan hipnotis
adalah penipuan menggunakan cara dengan
tipu daya muslihat untuk menyerahkan segala sesuatu dari si korban. Berdasarkan pasal 378 KUHP tentang penipuan, Tetty herawati
menjelaskan secara singkat maksud dari pasal tersebut “barang siapa dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dnegan melawan hukum,
dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun
dengan rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan sesuatu
benda kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapus piutang, diancam
karena penipuan dengan penjara, paling lama empat tahun” ucapnya.
Untuk data sendiri, itu sudah berapa
banyak yang tercatat? Kejahatah hipnotis ini, untuk tahun ini tidak ada, namun
kasus penipuan yang khusus hipnotis, kami tidak mendata khusus dari kasus
hipnotis saja, hanya jika dilihat dari kasus penipuan, maka persentase yang terhitung itu berjumlah ratusan
presentase. Nah, untuk kasus tindak kejahatan
hipnotis itu sendiri, hanya empat persentase saja. “Hingga bulan ini,
belum ada lagi yang melaporkan tindak kejahatan ini” ungkapnya ramah.
Dari data pihak kepolisian Jawa Barat,
hingga sekarang belum ada tindak kejahatan hipnotis yang sampai memakan korban
jiwa, “Sejauh ini tidak ada, namun hampir banyak pengaduan dan laporan-laporan
yang sudah saya terima” ucap ibu
komandan yang berpawakan sedikit gempal ini.
Untuk motif dan modus tindak kejahatan
hipnotis itu sendiri, banyak sekali. Pelaku mencoba untuk Mendekati, membujuk,
mengejak, ada berupa tatapan, kemudian dipukul, sentuhan, suara, dan lain
sebagainya. Kebanyakna yang melapor dan kami data, korban terbanyak adlah dari
kaum wanita. Ucapnya
Untuk penanggulangan dari tindak kejahatan hipnotis itu sendiri, pihak kepolisian selalu memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar. Baik secara langsung ataupun berupa tidak langsung seperti berupa baliho, pesan-pesan rujukan disetiap pusat keramaian, dan sebagainya.
“ketika ada yang melapor kehilangan atau karena tindak kejahtan ini, pihak kami langsung olah TKP, kemudian diselidiki di TKP tersebut. Jika sudah terlalu rawan tempatnya, maka kami melakukan patroli didaerah tersebut” katanya santai.
Pihak kepolisian POLDA JABAR juga terus menyelidiki setiap kasus yang sudah masuk data mereka, jika sudah diproses, mereka terus menyelidikinya. Namun kebanyakan dari setiap korban yang melapor, hampir semuanya tidak mengingat kronologis kejadian, sehingga pihak kepolisian sulit mengidentifikasi. Sejauh ini banyak pelaku yang lolos karena hal ini. kebanyakan dari setiap korban lupa bagaimana ciri-ciri pelaku tersebut. sehingga itu menyulitak proses pencarian.
“namun ada beberapa yang tertangkap, tapi tidak banyak” ucap Tety mengakhiri perbincangan.
Untuk penanggulangan dari tindak kejahatan hipnotis itu sendiri, pihak kepolisian selalu memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar. Baik secara langsung ataupun berupa tidak langsung seperti berupa baliho, pesan-pesan rujukan disetiap pusat keramaian, dan sebagainya.
“ketika ada yang melapor kehilangan atau karena tindak kejahtan ini, pihak kami langsung olah TKP, kemudian diselidiki di TKP tersebut. Jika sudah terlalu rawan tempatnya, maka kami melakukan patroli didaerah tersebut” katanya santai.
Pihak kepolisian POLDA JABAR juga terus menyelidiki setiap kasus yang sudah masuk data mereka, jika sudah diproses, mereka terus menyelidikinya. Namun kebanyakan dari setiap korban yang melapor, hampir semuanya tidak mengingat kronologis kejadian, sehingga pihak kepolisian sulit mengidentifikasi. Sejauh ini banyak pelaku yang lolos karena hal ini. kebanyakan dari setiap korban lupa bagaimana ciri-ciri pelaku tersebut. sehingga itu menyulitak proses pencarian.
“namun ada beberapa yang tertangkap, tapi tidak banyak” ucap Tety mengakhiri perbincangan.
OLEH : SITI HANIFAH ABDILLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar