Pengendara
nyaman, pejalan kaki pun senang, inilah
yang seharusnya dirasakan oleh sebagian orang yang setiap harinya beraktifitas
dijalan ini, tepatnya di Jalan Desa Cipadung kecamatan Cibiru Bandung. Akan
tetapi, hal ini jauh dari harapan kebanyakan orang. Kondisi jalan Desa Cipadung
terbilang bagus, tetapi sempitnya lahan menyebabkan ketidaknyamanan tersendiri
bagi para pengendara roda dua, roda empat, terlebih pula pejalan kaki.
Tepatnya Rabu,
16 september 2015 kemarin, saya
merasakannya sendiri. Karena kondisi jalan yang sempit, satu arah jalur
dijadikan dua jalur untuk arah yang berlawanan, utara-selatan. Pejalan kaki tak
punya lahan untuk berjalan, sehingga saya harus merapat kebahu jalan agar dapat
mempersilahkan kendaraan lain yang ingin melintas. Terlebih ketika pengendara
roda empat bertemu dari dua arah yang berbeda. Bahkan saya harus menyaksikan
pemandangan kemacetan ketika dari arah berlawanan terdapat pengendara roda
empat yang berjalan menuju jalan yang
berlawanan.
Sangat
disayangkan kondisi jalan desa cipadung ini, banyak pengendara roda dua maupun
roda empat, begitupun pejalan kaki yang setiap harinya berlalu lalang dijalan
ini. akibat sempitnya lahan, pihak yang paling dirugikan adalah pejalan kaki,
sebab t dang pejalan kaki harus rela menunggu dan berhenti dibahu jalan ketika
dua mobil melintas dari arah yang berlawanan. Ditambah pula, dijalan desa ini
cukup ramai tetapi tidak ada zebra cross atau tanda lalu lintas untuk
penyebrangan pejalan kaki.
Jika jalan
Desa Cipadung adalah pintu masuk dan keluarnya menuju jalan A.H. Nasution, tak
dapat dipungkiri hampir semua orang berlalu lalang melewati jalan ini setiap
harinya, akan lebih baik lagi segera diadakannya renovasi untuk pelebaran
jalan, serta pemberian tanda lalu lintas (zebra cross + rambu lalu lintas).
Jika sudah terlaksana, maka jargon pengendara nyaman pejalan kaki pun senang
dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar