Jumat, 17 April 2015

Prospek kerja ILMU KOMUIKASI

 Prospek Lulusan Jurusan Komunikasi 
Para lulusan Ilmu Komunikasi dari Program Studi Jurnalistik banyak dibutuhkan oleh berbagai industri media massa, seperti televisi, surat kabar, radio, dan media online. 
Posisi-posisi itu antara lain sebagai wartawan, reporter, presenter, script writer, dan fotografer. Para lulusan Humas juga tengah dibutuhkan berbagai perusahan dan lembaga pemerintahan, baik sebagai praktisi kehumasan, public relations officer (PRO), negosiator (lobiest), maupun diplomat.
 
Orientasi Karier Lulusan Komunikasi
Bidang Jurnalistik
Dalam konstelasi industri media massa yang kian berkembang, sarjana Jurnalistik memiliki prospek yang sangat cerah. Karena itu, maka muatan kurikulum perkuliahan diarahkan dan diorientasikan pada penguasaan teori sekaligus memiliki kemampuan teknis sebagai tenaga profesional yang handal dan berakhlakul karimah di bidang media massa. 
Posisi-posisi penting yang tengah menantinya, di antaranya sebagai ilmuwan (dosen, peneliti, dan analis), praktisi media (wartawan, reporter, editor, redaktur, kolomnis, penyiar radio, presenter televisi, dan jurnalis online),  dan profesi lainnya seperti diplomat, negosiator, dan trainer.
 
Bidang Hubungan Masyarakat
Sarjana Hubungan Masyarakat, juga memiliki prospek yang tidak kalah cerahnya. Penguasaan teori yang mumpuni dan kemampuan teknis yang memadai menjadi fokus utama kurikulum perkuliahan. 
Para mahasiswa dididik menjadi tenaga profesional yang handal di bidangnya, dan berakhlakul karimah. Karier strategis kelak, antara lain sebagai ilmuwan, baik sebagai dosen, peneliti, maupun analis.  
Karier lainnya sebagai tenaga profesional dan praktisi kehumasan seperti Public Relations Officer, Manajer Humas, Diplomat, Manajer TV/Radio/Iklan, Produser Acara Seremonial, Pengarah Acara (Announcer), Presenter/MC, Campaign Strategist, Speech Writer, Event Organizer, dan Negosiator

Kamis, 02 April 2015

Ilmu Komunikasi the best


Bu, Saya Mau Buktikan Mengapa Anak Jurusan Ilmu Komunikasi adalah Calon Menantu Terbaik untuk Ibu

Bu, tahukah Ibu bahwa anak jurusan Ilmu Komunikasi, biasanya selalu dilabeli dengan mahasiswa atau mahasiswi asal ceplos? Jurusan Ilmu Komunikasi juga sering dikira jurusan yang mengajarkan mahasiswanya seni berbicara. Oh tidak salah, tapi sayangnya pemahaman orang –orang hanya terbatas pada berbicara saja. Padahal tahukah Ibu bahwa dunia yang dipelajari mahasiswa Ilmu Komunikasi jauh lebih luas dari yang pernah dibayangkan oleh orang-orang? Bahkan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi itu sendiri.

1. Bu, kami bukan mempelajari ilmu eksak atau pasti, tetapi sebuah ilmu sosial yang bersifat dinamis.
Kami mempelajari suatu hal yang kerap berubah seiring berjalannya waktu. Kami juga mempelajari apa yang dilakukan oleh manusia setiap saat, Bu. Karena itu, jangan khawatir karena kami pasti akan tidak pernah berhenti belajar dan mengerti anak Ibu, yang kelak akan menjadi pasangan hidup kami.

2. Kami pernah belajar statistik Bu, kami tahu bagaimana menghitung dan menganalisa juga.
Jangan takut Bu, kami bisa kok menghitung dan menganalisis suatu deretan angka-angka. Di kehidupan rumah tangga kami mendatang, Ibu bisa mengandalkan kami untuk mengurus hal-hal di rumah tangga yang berkaitan dengan angka, misalnya saja pengeluaran rumah tangga. Kalau Ibu mau dibuatkan laporan pengeluaran rumah tangga setiap bulan beserta analisis mendalamnya, bisa Bu. Cuma repot saja dan memakan banyak waktu.

3. Anak Ilmu Komunikasi mayoritas memiliki kepribadian yang ramai dan menyenangkan.
Orang-orang mungkin sering melihat kami banyak bicara dan suka bergerombol. Jelas sih Bu, karena kami semua pecinta ilmu sosial yang sejatinya juga selalu berhubungan dengan orang-orang di sekitar kami. Ibu tidak perlu takut apakah nanti cucu Ibu akan kesepian ataupun selalu merasa sedih karena kami, calon menantu Ibu ada di sini untuk selalu mendampingi anak kami. Menghiburnya waktu mereka sedih, menjadi sahabat nomor satu mereka dalam hidup. Ibu takut anak Ibu akan bersedih? Jangan takut Bu, karena kami, anak Ilmu Komunikasi ada di di sini, siap mewarnai hidupnya agar lebih indah dan berwarna.

4. Kami juga jago lho menyampaikan suatu ide atau pemikiran, baik lisan maupun tulisan.
Kami sudah biasa Bu untuk memikirkan suatu ide atau pemikiran akan suatu hal, kemudian menyampaikan ide tersebut untuk umum. Ibu jangan pernah khawatir, kami pasti akan menyatakan cinta kami pada keluarga kami masing-masing. Anak Ilmu Komunikasi pasti mau duduk bersama, membentuk tim dengan pasangan hidupnya dan memikirkan ide-ide kehidupan masa depannya bersama-sama.

5. Ibu tinggal pilih, kami yang kuliah di Ilmu Komunikasi belajar bagaimana menjadi seorang Public Relations alias Humas.
Ibu tidak perlu bingung dengan pencitraan keluarga kami dan keluarga Ibu. Bagaimana pun setiap orang di dunia ini pasti melakukan pencitraan, cuma bedanya ada yang sangat kelihatan dan ada yang melakukannya dengan cara yang ‘halus’. Kami, anak Ilmu Komunikasi sudah terbiasa Bu. Nggak sebatas pencitraan Bu, untuk mengurus sebuah event maupun krisis, kami yang belajar Public Relations juga sudah dilatih kok, Bu. Ibu tinggal pilih saja mau event apa dan jangan khawatir karena kami juga biasa mengatasi krisis yang menghampiri.

6. Kami juga belajar lho Bu mengenai hal-hal penyiaran di televisi maupun radio.
Bukan berarti kami haus jadi artis ini, Bu. Tapi kami tahu bagaimana harus menyampaikan pesan untuk orang banyak. Kami tahu bagaimana mempublikasikan cinta kami di depan umum, kami tahu bagaimana kerja sama dari sebuah tim sangatlah penting untuk bisa menyampaikan pesan dengan baik. Jadi, kami sendiri sadar bagaimana pentingnya kerja sama dalam kehidupan rumah tangga kami.

7. Anak Ilmu Komunikasi juga belajar dunia jurnalistik yang mewajibkan kami mempublikasikan sesuatu yang benar
Bu, kami juga belajar tulis menulis serangkaian informasi ketika masuk ke dunia jurnalistik. Untuk pintar menulis kami harus banyak membaca. Sama kok Bu sama kehidupan rumah tangga kami kelak. Seorang anak Ilmu Komunikasi tahu bagaimana mencari kebenaran, membaca dan menelaah terlebih dahulu sebelum kami menyampaikan sesuatu. Hal ini bisa kami praktikkan sewaktu terjadi konflik di rumah tangga kami, Bu. Kami akan berusaha untuk membicarakan dan berdiskusi terlebih dahulu soal konflik kami, bukannya langsung ‘asal bunyi’ ketika suami dan istri ribut.

8. Mahasiswa Ilmu Komunikasi juga belajar bagaimana berstrategi dan bernegosiasi.
Strategi dan negosiasi adalah dua hal yang erat kaitannya dengan kami. Ketika nanti kami berumah tangga, Bu, kami bisa menerapkan bagaimana menyiapkan strategi berdua dengan suami atau istri kami masing-masing. Ibu bingung kenapa rumah tangga butuh strategi? Penting Bu, kita semua perlu strategi untuk mencapai tujuan hidup kita kan, Bu? Soal bernegosiasi, kami juga sudah diajarkan selama berkuliah bagaimana bernegosiasi dengan pihak lainnya. Ibu tidak perlu khawatir karena kami akan mendahulukan negosiasi ketika kami berselisih pendapat dengan anak Ibu (atau bahkan dengan Ibu sendiri).

9. Karena belajar sesuatu yang kerap berubah, kami jadi harus mengikuti perkembangan zaman.
Kami selalu update, Bu, jadi tidak perlu takut apakah kami akan selalu berpikir terkotak dan juga konservatif. Kami mungkin akan tetap memegang prinsip hidup kami masing-masing, tapi kami juga akan selalu berusaha berpikiran terbuka, diikuti dengan toleransi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi kelak di rumah tangga kami.

10. Kemampuan bahasa asing kami juga diasah dengan keras sejak kami menginjak masuk gedung tempat kami berkuliah.
Jurusan kami saja namanya Ilmu Komunikasi, kalau kami tidak bisa berkomunikasi secara global, maka sia-sia lah ilmu yang kami pelajari di bangku perkuliahan dulu. Tapi satu hal yang masih terus kami pelajari sampai sekarang yakni bahasa cinta guna mengerti anak Ibu lebih dalam lagi.

11. Eits, jangan kira kami tidak tahu area budaya, politik dan ekonomi, karena masih sering beririsan dengan ilmu komunikasi, jelas saja kami juga harus belajar.
Kami belajar kok Bu dunia lainnya, seperti budaya, politik dan ekonomi. Jangan takut kalau nanti kami tidak bisa mengajari cucu Ibu kelak banyak hal di luar sana. Kami pasti selalu siap menggandeng cucu Ibu untuk mengenalkan dirinya pada dunia yang begitu luas dan indah.

12. Bangga lho Bu, kami juga pernah mengikuti kelas fotografi walau tidak sedalam anak-anak desain.
Kami bisa memanfaatkan kemampuan kami lho, Bu, kami akan selalu menangkap momen-momen indah bersama anak Ibu dan cucu Ibu kelak serta mengabadikannya dalam hati kami masing-masing. *Cieee*

13. Anak Ilmu Komunikasi juga belajar manajemen, walau mungkin tidak sedalam mahasiswa manajemen, tapi setidaknya kami mengerti pola berpikirnya.
Tidak perlu ragu memilih kami, Bu, sebagai calon menantu terbaik yang akan mendampingi anak Ibu di pelaminan. Kami mengerti bagaimana cara mengatur apa yang kami miliki untuk mencapai tujuan kami bersama, yakni pernikahan yang sehat dan bahagia.

14. Yang pasti, Bu, mohon dimengerti Bu, walau kami anak Ilmu Komunikasi yang belajar komunikasi, bukan berarti kami makhluk sempurna yang tidak bercacat dan tidak pernah melakukan miss-communication

Kami juga merupakan manusia yang masih dan akan terus belajar. Tapi percayalah, bu, bahwa kami adalah calon menantu terbaik yang cocok untuk menemani anak Ibu untuk seumur hidup.

Mana suaranya anak-anak Ilmu Komunikasi? 

Keterangan selengkapnya bisa kamu baca di www.idntimes.com/sharingiscaring.
- See more at: http://www.idntimes.com/relationship/dating/465/Bu-Saya-Mau-Buktikan-Mengapa-Anak-Jurusan-Ilmu-Komunikasi-adalah-Calon-Menantu-Terbaik-untuk-Ibu#sthash.AxMQ7bDn.dpuf

Lahir Bulan Maret?



Vemale.com - Orang yang lahir pada bulan Maret, dikatakan memiliki beberapa kualitas yang unik. Mereka juga penuh dengan bakat, yang dapat mendatangkan kesuksesan. Berikut beberapa ciri-ciri terbaik orang yang lahir pada bulan Maret, seperti dilansir dari amerikanki.com.
  • Sangat Intuitif
Orang yang lahir pada bulan Maret, sangat intuitif dan tidak mudah ditipu. Hal ini akan membuat siapa saja yang memusuhi Anda, akan tunduk karena takut.
  • Murah Hati
Orang yang lahir pada bulan Maret, terkenal akan kemurahan hatinya dan penuh simpati terhadap orang-orang di sekitarnya. Mereka seringkali tertarik untuk menjadi relawan kemanusiaan, yang siap membantu siapa saja yang membutuhkan.
  • Sangat Setia
Kesetiaan orang yang lahir pada bulan Maret, patut diacungi jempol. Mereka selalu menghindari dirinya untuk berselingkuh. Mereka tetap berpegang pada prinsip-prinsip mereka sendiri dan membiarkan pasangan mereka tahu apa yang mereka inginkan dalam suatu hubungan.
  • Lebih Suka Ketenangan
Orang yang lahir pada bulan Maret, suka melarikan diri dari keramaian dan hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, dan sering bisa ditemukan di tempat yang tenang. Hampir sebagian besar dari orang yang lahir pada bulan Maret, adalah pemalu dan introvert.
  • Filsuf Yang Baik
Orang yang lahir pada bulan Maret adalah filsuf yang sangat baik. Mereka adalah orang yang pemikir, dan mahir dalam mengatasi pikiran dan emosi.
  • Mereka Orang Yang Sangat Berbakat
Orang yang lahir pada bulan Maret, biasanya sangat berbakat dan artistik. Mereka mencintai musik dan seni rupa. Tidak mengherankan, jika banyak seniman yang lahir pada bulan Maret.
  • Sangat Antusias
Orang-orang ini sangat ceria dan memiliki banyak semangat untuk hidup. Antusiasme mereka dapat menular pada orang di sekitar, dan menyebarkan kebahagiaan di mana pun mereka pergi.
  • Mampu Beradaptasi Dalam Situasi Apapun
Orang yang lahir di bulan Maret dapat beradaptasi dengan setiap medan dan situasi. Ini merupakan salah satu ciri mereka yang paling kuat.

Beruntung bagi Anda yang lahir di bulan Maret, karena memiliki kepribadian yang unik, yang mampu membuat Anda bertahan dalam situasi apapun

pantas kah?



Bukan hanya sebuah keinginan
Aku bahkan tak faham, tak mengerti..
Sepertinya aku memang benar-benar kosong
Bukan ketika aku mendengar, melihat, lalu berbicara..
Namun, aku melihat sendiri diriku, melihat sendiri jiwaku yang lolos
Jiwaku yang sudah terlampau jauh
Aku bahkan terheran-heran mengapa aku speprti ini?
Menjadikan dunia sebagai kiblat landasan.
Astaghfirullah..
Sudah berapa banyak kau mengingat dan menyebut Nya hari ini?
Sudah berapa banyak lampauan ketidakharusan itu kau langgar?
Sudah berapa banyak? Berapa banyak aturan itu perlahan-lahan kau musnahkan?
Hey,, anak muda! Mengapa kau demikian?
Apa yang membuat kau menjadi demikian?
Lingkuangan? Sahabat? Saudara? Pergaulan? Atau apa?
Bukankah dirimu juga yang menghendaki ini? yang mengerti ini? yang tahu ini?
Lantas? Mengapa kau masih pula. Tetap pula melakukan??
Ku ucap lagi..
Astaghfirullahaladziim….

Kuliah pusing, kerja pusing, pengen nikah aja. Eh, pas nikah pusing juga, pengen nikah lagi?

Banyak anak-anak muda zaman sekarang yang menganggap bahwa pernikahan adalah salah satu solusi tepat dan cepat untuk menyelesaikan sebu...