Kamis, 07 Februari 2019
Kamu Tidak Tahu
Ada satu masa, dimana kita benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya orang lain lakukan. Mungkin hanya lewat sosial media saja kita mengetahui aktivitas setiap orang. Padahal, kamu belum tentu tahu.
Contohnya gini, ada orang yang bawa buku, tapi belum tentu dia mau baca buku itu, ada orang yang bawa bola, tapi belum tentu juga dia mau main bola, ada pula orang yang bawa bantal, itupun belum tentu kalo dia mau tidur, ada juga yang bawa piring, tapi belum tentu kalo dia mau makan, dan ada orang juga yang bawa makanan, tapi belum tentu pula ia lapar.
Begitupun dengan kita, kamu, aku dan kalian semua. Apa yang kalian rasakan, kesedihan apa yang kalian dapatkan, kebahagiaan seperti apa yang kalian punya, kemudahan apa yang kalian miliki, semuanya punya porsi masing-masing, aku sama kamu gak sama. Kalian juga. Pasti beda.
Kadang, banyak orang yang terlihat jelas bahagia dilinimasa sosial media, tapi belum tentu ia benar-benar bahagia. Banyak orang yang hobinya posting makanan mahal dan enak, padahal kamu gatau aja kalo dia dapetin itu harus puasa dulu sebulan, kadang juga ada orang yang gampang banget nunjukin sesuatu yang pengen dia tunjukin, padahal kamu gatau aja sebenernya seberapa besar pengorbanan dia buat sesuatu itu.
Hanya saja terkadang, apa yang kita sebarkan, apa yang kita posting, apa yang kita beritahukan kepada khalayak, apa yang ingin kita beritahu kepada banyak orang, hanya sepenggal dan hanya yang enak-enaknya aja. Karena, kita hanya tahu sepotong-nya saja. Kita gatau kesusahan atau kepedihan yang dia rasakan. Karena sesungguhnya, yang mereka, kamu dan yang kita sebar dan beritahu itu tidak penuh satu episode, hanya sepenggal saja.
Kamu tidak tahu terkadang mereka bahagia bisa pergi kesana kemari karena sebelumnya ia harus bersusah payah mencari untuk memenuhi keinginanya itu, kamu juga tidak tahu ketika keberhasilan seseorang misalnya, harus ada yang dikorbankan sebelumnya, entah waktu, fisik bahkan finansial misalnya. Bahkan kamu tidak tahu untuk menjadi seseorang yang dihormati misalnya, ia harus terlebih dulu merasakan sakit yang berkepanjangan.
Jadi, mari kita bertanya terlebih dulu sebelum men-judge seseorang, mari kita berdiskusi dulu sebelum memandang orang hanya sebelah mata, dan mari kita berfikir positif sebelum kita menilai negatif orang lain :)).
Cukup sekian hari ini, terimakasih sudah membaca, panjang ya? Iya gapapa kalo kepanjangan gausah dibaca, skip aja hehe. Mohon maap warganet, Selamat malam, salam damai peace✌
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kuliah pusing, kerja pusing, pengen nikah aja. Eh, pas nikah pusing juga, pengen nikah lagi?
Banyak anak-anak muda zaman sekarang yang menganggap bahwa pernikahan adalah salah satu solusi tepat dan cepat untuk menyelesaikan sebu...

-
Saya Siti Hanifah Abdillah, seorang yang memiliki motivasi yang besar untuk hidup menjadi orang baik dan mengharapkan kehidupan orang lain...
-
Beberapa waktu yang lalu teman-teman angkatanku menikah. Senangnya bukan main diriku. Disuguhi dan diberikan sahabat-sahabat seperti mer...
-
Saat ini sebuah kata rela yang disematkan untuk senja yang biasa aku sebut-sebut dalam linimasa sosial mediaku sedang merajuk kepadaku. K...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar