Seiring
perkembangan zaman dan era globalisasi, gaya, style, mode, fashion,
dalam berpakaian kini semakin marak dan booming digunakan. Khususnya
perempuan, baik dari kalangan remaja, anak muda bahkan ibu rumah tangga
sekalipun. Tak sedikit perempuan masa kini mengikuti trend dan perkambangan zaman yang semakin gencar dibicarakan di
masyarakat umum. Mereka bahkan tak segan-segan mengeluarkan banyak ‘materi’ hanya
untuk hal yang satu ini.
Namun, seiring fashion menjalar, banyak pula
kaum hawa yang saat ini telah meng -gunakan hijab. Hingga sekarang ini, sudah
banyak mode dan jenis-jenis hijab yang ramai dan famous di gunakan oleh makhluk yang bernama perempuan. Tak asing
pula trend berbagai macam hijab kini
bermunculan baik didunia nyata atau hanya didunia telusur. Namun, apakah itu
semua dijadikan alasan untuk berhijab? apakah
orientasinya hanya untuk mengikuti mode dan gaya saja? Atau sungguh
sungguh atas dasar perintah-Nya?? Lantas? Sebenernya utuk apa hijab itu?
Setiap
jilbab adalah hijab, tapi tidak semua hijab itu jilbab. Sebagaimana yang
tampak. Hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi, dengan kata
lain, al-hijab adalah benda yang menutupi sesuatu. Hijab menurut al-qur’an
artinya penutup secara umum, bisa berupa tirai pembatas, kelambu, papan
pembatas, dan pembatas atau aling-aling lainnya. Memang terkadang kata hijab
dimaksudkan untuk kata jilbab. Adapun makna lain dari hijab adalah sesuatu yang
menutupi atau menghalangi dirinya. Hijab juga bisa digunakan sebagai pembatas
interaksi saat sedang syuro. Pernah lihat ada yang rapat dengan menggunakan
hijab?
Nah,
jilbab ialah pakaian yang longgar dan dijulurkan keseluruh tubuh hingga
mendekati tanah sehingga tidak membentuk lekuk tubuh. Hal ini tertuang dalam
perintah Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 “Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka…”. Secara terminologi, dalam kamus
yang dianggap standar dalam bahasa arab, jilbab adalah selendang, atau pakaian
lebar yang dipakai wanita untuk menutupi kepala, dada, dan bagian belakang
tubuhnya.
Bagaimana?
Whats your chice? Hijab untuk manusia? Atau hijab untuk Allah? Berhijab itu
hukumnya wajib, murni atas dasar perintah Allah. Kita bukan harus
menyempurnakan akhlak dulu baru berhijab, tapi berhijablah dan perbaiki akhlak
setelahnya. Kewajiban menutup aurat dimulai ketika kita sudah baligh, bukan
menunggu saat kita sudah baik.
Lalu?
Sudahkah jilbabmu seperti yang diperintahkan? Yang disyaratkan hingga menutupi
dada (Q.S An-Nur 31) dan disyaratkan lebar, tidak transparant, tidak ketat dan
terulur keseluruh tubuh? (Q.S Al-Ahzab 59). jilbab itu untuk meraih ridho Allah
bukan decak kagum khalayak, serta bukan pula untuk trend dan mode saja.
Panjangkan
kerudung, lebarkan jilbab demikian akan sempurna HIJAB, sederhanakan pakaian.
Berpaling dari mode mungkin membuatmu terasing, tapi, bukankah rasul telah
katakan : “beruntunglah orang-orang yang terasing?? islam muncul dalam keadaan
asing dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang
yang terasingkan itu” (H.R Muslim)
Hijab
(jilbab) bukan hanya sekedar selembar kain yang ditutupkan diatas kepala. Hijab
bukan semata-mata penutup rambut seperti yang dianggap oleh banyak orang dalam
islam. Pemahaman tentang hijab yang demikian adalah salah.
Apabila
orang islam sendiri tidak menghormati pakaian yang disyariatkan islam, lantas,
bagaimana orang yang beragama lain akan hormat pada pakaian orang islam? Dengan
demikian, mari kita mencoba untuk berjilbab sesuai dengan ketentuan tuntutan
agama kita, bukan hanya sekedar tuntutan mode daan gaya saja. Semoga Allah
memudahkan dan senantiasa menunjukan apa-apa yang dibenarkannya Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar